Apa pantun sudah sebegitu kunonya hingga aku ditolak? Tidak, tidak. Sekalipun dianggap usang, melamar dengan pantun adalah ide brilian. Aku hanya kaget ayahnya juga mampu berpantun. Mungkin lain kali aku akan menyiapkan pantun yang lebih sulit dibalas hmm. Untuk sekarang, sebaiknya kukejar kereta yang akan berangkat sebentar lagi.
Kupikir, mencari jodoh layaknya kita melakukan perjalanan kereta. Perempuan tercinta kita, atau katakanlah jodoh, adalah stasiun tujuan tempat kita turun. Stasiun lain hanya pemeran pembantu semata
Bisa jadi kita singgah di stasiun tertentu. Tetapi jangan berlama-lama, harus melanjutkan perjalanan ke arah stasiun yang kita tuju. Karena hanya di sanalah pemberhentian kita yang sesungguhnya
Atau mungkin bisa jadi kita terlewat dari stasiun tujuan. Jika begitu, cepatlah sadar. Turun di stasiun terdekat, tunggu, dan naik kereta ke arah sebaliknya. Jangan memaksakan meneruskan perjalanan kalau memang sudah seharusnya kita berhenti
Aku cukup yakin kita punya cara sendiri untuk menentukan stasiun pemberhentian kita. Barangkali karena memang di sanalah tempat kita berpulang. Barangkali hanya di sanalah kita merasa nyaman. Barangkali ada sesuatu di stasiun itu yang tak kita mengerti, yang entah mengapa karenanya kita merasa yakin untuk menhentikan perjalanan kita dan menetap di sana. Dalam kasusku, aku sudah mengerti betul harus berhenti di mana.
Aku terpaksa melewatkan stasiunku sekali. Menurutmu apa lagi yang akan kulakukan selanjutnya?
Siapa sangka akan ada sambungan dari tulisan Lamar (Pantun Mode). Itu adalah pantun yang sangat maksa alias failed, tetapi entah bagaimana saya suka. Sampai (tanpa sadar) dibikin sambungannya bahaha.
Akuu juga sukaaa, kwren 😁😁😁
LikeLiked by 1 person
Muuci kunuu ehehe
LikeLike
oh jadi fadel melewatkanku?
pantes
LikeLiked by 1 person
Eh eh eh hati hati
nanti kalau beneran gimana quressi huhuhu
Ku cemas
LikeLike
makanya jangan tertidur jika diperjalanan.
klo terlewat kan jdi butuh waktu buat balik lgi, iya klo msh ada waktu.
klo telat gimana del?
LikeLiked by 1 person
Asal nggak salah naik angkot aja quressi. Ntar lari-lari yang ada 😑
LikeLike
tp klo larinya bareng aku, seru kan? 😁😁😁
LikeLiked by 1 person
Seru seru -_-
Bayarin tiket kereta gih kalau ketinggalan 😑
LikeLike
Terpaksa melewatkan stasiun.
Cepet sadar Fadel. Kali saja masih ada kereta buat balik ke stasiun yang kelewat. 😌
LikeLike
Ikan basi dibikin prekedel
Hati-hati di jalan Fadel
(*jangan lupa tunjukkan tiket saat naek kreta, jangan mau jadi penumpang gelap. Berat) 😂
LikeLiked by 1 person
Ikan basi dibikin perkedel
Sakit perut dong yang makan 😦
Terima kasih dari Fadel
Mbak Mulya sehat didoakan :))
LikeLike
Ooogitu
LikeLiked by 1 person
Iya gini 😌
LikeLike
😏😏😏
Cukup sekali melewatkan stasiun kak
LikeLiked by 1 person
Akan saya petik petuah darimu dik 😌
LikeLike
Wkwkwkwk sangat menarik.
Let me guess.
Dari kalimat:
‘Ku terpaksa melewatkan stasiunku sekali’
Sepertinya, makna dari pantun ini menyiratkan…. ‘adik tingkat'(?)
*kabuurrr*
LikeLiked by 1 person
Huuuu sotoy 😂😂😂
Kamu diem2 punya pikiran yang liar juga rupanya wkwk
LikeLike
Ya, brilian jg ngelamar pkai pantun, slain itu jg unik.
Btw, mas Fadel udh lmar2an gitu ya?😁
LikeLike