Es Krim

Dua perjaka itu masih berdiri di dekat tembok itu meski sudah lama ditinggal perempuan berpipi jambu. Seakan menunggu seseorang, mereka melihat ke sudut tikungan kiri mereka. Sorot mata mereka sepakat untuk merencanakan suatu hal yang sama.

Lalu benarlah, datang perempuan yang berikutnya, dengan bibir tipis mengkilat. Tatapannya dingin. Jalannya lurus ke depan. Keberadaan kedua perjaka sepertinya tak dianggapnya ada dan memang tak disadarinya. Kedua perjaka pun sadar kalau mereka diabaikan, namun tak peduli. Mata mereka awas menyapu langkah perempuan itu. Ada aura beku mewarnai jejaknya yang perlahan hilang di balik tikungan berikutnya.

“Nah. Itu tadi yang kunamakan gadis jutek. Lihat ekspresinya tadi? Dingin sekali”

“Ya aku lihat. Dan kau memang betul. Ia jutek…”

“Ohh.. yang barusan kau juga kenal?”

Perjaka yang ditanya mengangguk elok. Sebentar kemudian ia menggumam

“Dia itu layaknya es krim. Dingin sih, tapi manis…”

40 thoughts on “Es Krim

  1. Tahu manis dari mana es krim itu manis kalau belum pernah mencicipi, siapa tahu es krimnya rasa sambal #eh. Kalau bertemu yang seperti ini pada akhirnya memang hanya bisa menatap dari jauh saja. Padahal belum tentu juga sih ia yang bertampang jutek itu betul demikian, haha… kata orang jangan menilai buku dari sampulnya. Kecuali kalau sampulnya transparan kali ya Mas, hehe…

    Liked by 1 person

    1. 😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂

      Like

  2. Di warung depan SD ku dulu ada yang jual es krim rujak. Warnanya menarik mata, tapi rasanya asem-asem-kecut.
    Jadi, nggak selalu es krim itu manis, tergantung komposisi/bahan2nya apa. wkwk

    Liked by 1 person

Leave a comment