Memulai Pembicaraan

Aku takut pada perempuan yang memulai pembicaraan. Karena apabila terjadi, awal dialog itu seakan menjadi pembuka sebuah film romantis dengan aku sebagai karakter utamanya. Lalu di setiap akhir film romantis, si pemeran utama akan mendapatkan perempuannya. Aku tidak mau menjadi pemeran utama.

Bukan berarti aku tidak suka perempuan. Setiap perempuan bagiku adalah hadiah utama. Masalahnya, ketika sang perempuan memulai pembicaraan, aku takut mulai berkhayal layaknya film. Bukan hidup. Kita semua tahu film dan hidup berbeda. Dan ketahuilah berkhayal itu tidak baik. Berhenti sebelum ia menyakiti

“Hey… kamu yang kemarin pidato kan?” kata seorang perempuan padaku.

Ini dia.

Aku takut.

68 thoughts on “Memulai Pembicaraan

    1. Oh skenario itu tinggi-tinggi-tinggi sekali.. Imajinasi aja nggak nggak bisa sampai setinggi itu 😂😂

      Kalau sekedar diajak ngobrol duluan udah sering mah *drop mic*

      Liked by 1 person

      1. ((Enak dong))
        Kok lucu ya 😂😂😂
        Emangnya biksu za dilarang nikah selama itu. Tau gitu aku dulu nggak milih kuliah sini wkwk <- hiperbol ini yak

        Liked by 1 person

      1. Ha ha ha ha. . . Apa sih Mbak? 😂😃😄😁😀

        Btw aku tinggal edit nih culinary experience bersama mister Fadel. . . Bagaimana dengan foto close up aoakah bisa dibagikan juga? Nama? ^^

        Like

  1. saya malah suka kalo ada perempuan yang mulai duluan pembicaraan, karena saya selalu ga punya bahan untuk mulai pembicaraan hehehehehee… saya malah pengen ngalamin itu adegan film romantis, soalnya udah kelamaan ngalamin adegan film horor sih… hehehehehehee

    Liked by 1 person

      1. Vir nggak usah sampe gini juga kodeinnya 😂😂😂 Rempong to the maxx

        Apa Mas Superman tipe laki2 yang takut pada perempuan supel/talkative/agresif? Kalau gitu pasti ada rasa2 takut gitu dulu ya pas ketemu kamu 😂

        Liked by 1 person

Leave a comment