Laki-laki dan Tangisan Wanita

Di pinggir jalan tadi aku melihat perempuan menangis, satu hal dari sedikit hal yang aku tidak sukai. Sesimpel itu. Tangisan perempuan bisa membuatku merasa penuh salah. Perasaan jadi serba tidak enak. Maksudku di sini adalah tangis karena akibat yang negatif, jadi tangis haru dan tangis bahagia tidak termasuk.

Aku tidak tahu dengan yang lain, tetapi bagiku tangisan perempuan adalah mood breaker paling efektif. Mentalku langsung down kemudian seharian itu hariku akan terus kelabu. Anehnya aku tidak merasakan hal yang sama di tangis orang lain. Bayi, anak-anak (laki/perempuan), laki-laki, ayah, kakek, dan lain sebagainya yang tidak tergolong sebagai perempuan dewasa. Ini aneh. Padahal sama-sama mengeluarkan air mata

Saat melihat air mata perempuan, seperti yang aku katakan tadi, semua terasa salah. Oleh sebab itu aku benci melihat, mendengar, merasa tangis dari perempuan. Mungkin alasannya adalah aku hanya tidak tahu harus berbuat apa di saat ada perempuan menangis

Jika yang menangis anak kecil, aku akan tanya mengapa ia menangis, membujuknya, atau bahkan membelikan jajan kalau masih ada uang dan aku ikhlas. Atau aku bisa mengangkat anak kecil tersebut. Menjadikannya sebagai pesawat terbang mulai dari take-off mengudara hingga landing. Masalah kemudian selesai

Jika yang menangis lelaki, aku akan menertawakan ia menangis, mengatai ia banci, atau bahkan merekam tangisannya dari awal tersedu sampai selesai bengkak matanya. Lumayan bisa disimpan buat kenang-kenangan. Menurutku tangisan lelaki tidak untuk diperlihatkan lelaki lain. Kecuali ia menangis karena situasi yang kejadiannya serba sekali, yaitu kematian, pernikahan, atau perpisahan setelah pertemuan jangka panjang. Kejadian tersebut idealnya terjadi hanya sekali. Aku tidak bilang laki-laki tidak boleh menangis. Mungkin idealnya tangis lelaki disimpannya buat sendiri.

Lalu jika perempuan menangis? Akan salah jika seorang lelaki bertanya pada seorang perempuan mengapa ia menangis. Karena belum pernah aku melihat pertanyaan mengapa itu dijawab dengan benar (atau dengan jelas). Begitu pula dengan membujuknya, yang seringkali hasilnya sama sia-sianya. Atau mungkin aku harus memperlakukan mereka sama dengan teman lelakiku. Diajak bercanda maksudnya. Kutertawakan atau kukatai banci atau kubuat dokumentasi pribadi? Kalau itu kulakukan mungkin itulah terakhir kali aku melihat si perempuan yang menangis. Sebenarnya terlintas di pikiranku untuk bersikap layaknya love-interest tokoh wanita dalam drama/sinetron. Datang dengan kuda putih, menunduk di depannya, lalu menyodorkannya tisu. Sayang itu terlalu klise

Sepertinya aku semakin yakin alasanku tidak menyukai tangisan perempuan adalah karena aku tidak tahu apa yang harus dilakukan saat itu terjadi. Aku kehilangan kemampuan bersikap ketika ada perempuan menangis. Maka seringkali saat ada perempuan menangis, yang kulakukan hanya diam mematung. Sesekali menoleh dan memproses algoritma apa yang kuperlukan agar si perempuan itu menjadi kembali positif. Barang kali itu yang terbaik. Atau aku salah?

Jadi, bagaimana sikap yang paling tepat bagi seorang lelaki di depan perempuan yang menangis? Entahlah. Aku tak tahu untuk saat ini dan mungkin untuk selamanya.

Tetapi aku tahu satu rahasia kalian wahai kaum wanita. Menangis bukanlah senjata terkuat wanita, tetapi senjata terakhir.

Ya kan? Atau aku salah?

29 thoughts on “Laki-laki dan Tangisan Wanita

  1. ya, senjata terakhir.
    senjata terkuatnya “ketawain aja”. heheh

    bingung kalau ada perembuan nangis? peluk aja, jangan bilang apa-apa 😀

    Like

    1. Ngakak 😂😂😂
      Barusan aku juga dibilang hal yg mirip, “ketawain aja” wkwk…
      Emg mbak mo lagi nangis kalo dipeluk langsung diem? Haha. Terus abis itu nampar

      Like

  2. Bener tu,senjata terakhir…
    Mending di kasih uang yang warnanya merah 5 lembar aja…
    Bisikin di telinganya “udah jangan nangis, nih uang, ada diskon di matahari mall tu, diskonnya sampai 120%,burian Entar kehabisan loh”

    Liked by 1 person

  3. Kalau nangis didiemin aja kak, terus kalau udah selesai nangisnya bawain aja coklat atau es krim. Cewek nggak bisa nolak dua jenis makanan itu dalam situasi paling nggak mood sekalipun 😂😂😂

    Liked by 1 person

  4. Mmmm…..bukan senjata terakhir juga sih, karena jujur aku belum pernah menggunakan air mata jadi senjata hahahaha, kalo aku lebih ke batas seberapa mampu menahan atau menanggung sesuatu…
    Kalo ada perempuan nangis, berpalinglah ketika dia menangis karena ketika nangis dan diliatin itu sangat memalukan *opini kalau nangisnya udah selesai baru deh dibawain es krim 😄

    Like

    1. Iya mbak. Tulisan di atas cuma kiasan paling kias haha. Aku yakin nggak ada wanita yang menjadikan tangisan sebagai senjata. Nggak ada 🙂

      Nah itu mbak. Biasanya sih noleh ke arah lain kalau ada yang nangis. Cuma ada rasa resah aja. Semacam ketidakpedulian gitu haha
      *es krimnya dikasih pas selesai pastinya mbak wkwk, kalau pas kejadian yg ada tuh es krim bisa jadi bumerang ke yang ngasih 😂

      Like

      1. Hmmm…. ada mungkin perempuan yg menggunakan tangisan sebagai senjata. Tangisan sebagai senjata lebih umum di anak-anak, biar dapet perhatian orang dewasa.
        Selama nggak berpaling sambil berlalu mungkin nggak terlihat sebagai ketidakpedulian(?)
        Hahahaha, kalo itu mungkin mas nya butuh keberuntungan, kalo lagi dapet perempuan yang agresif aja waktu nangis es krim jadi bumerang 😊

        Like

  5. Mas Fadel persis sahabat2ku, aku pernah nangis dan mereka jd patung, ekspresinya bingung banget 😂

    Cukup di dengerin, di diemin udh plg bagus. Klu di bilangin buat diam atau tenang, nanti nangisnya makin jadii, aku sih gitu kwkwk

    Liked by 1 person

    1. Ooh.. Jadi dibalik sedu sedan itu ada tawa karena wajah bingung laki2 ya.. Kami cukup tersiksa tau -____-

      Terimakasih juga atas sarannya ya A 🙂 seenggaknya saya lebih memahami kalian lewat saranmu

      Ngomong2 namamu singkat sekali ya

      Like

    1. Ini dari ilmu psikologi gitu ya ka? Yang kalau nangis disuruh puas2in. Kayaknya pernah nonton di film huhu..

      Kalau bagian memeluknya aku sangsi ka 😂

      Like

  6. klo temen-temenku biasanya diemin dulu sampe kelar nangisnya, terus di tanyain “kamu mau apa biar moodmu balik?”, soalnya klo pas masih nangisua ditanya-tanyain mulu bisa-bisa kena jambak, hahha :DaPA

    Like

Leave a reply to mfadel Cancel reply